The Power of Communication
“Mengapa
temen-temen masuk komunikasi?” Begitulah pertanyaan yang dilontarkan cak Budi
saat pertama memasuki kelas komunikasi 2012. Beberapa temen-temen komunikasi
ditunjuk oleh cak Budi untuk menjawab pertanyaan itu dan beberapa itu
melontarkan alasan-alasan mereka mengapa memilih ilmu komunikasi sebagai
lanjutan study mereka.
Lalu
mengapa saya memilih Komunikasi untuk melanjutkan study saya? Jawaban saya
adalah karena Komunikasi itu multiparadigma dan komunikasi itu candu. Bagaimana
komunikasi bisa disebut multiparadigma
dan bagaimana komunikasi bisa disebut candu? Komunikasi disebut multiparadigma
karena semua interaksi yang dilakukan saat komunikasi itu bisa didefinisikan
secara berbeda-beda pada semua orang. Penafsiran orang dalam komunikasi
pastilah berbeda. Maka dari itu komunikasi itu multiparadigma. Berbicara soal
candu, candu menurut saya adalah hal-hal yang membuat kita terus menerus
melakukan sesuatu dan disini komunikasi adalah sesuatu yang selalu dilakukan
secara terus menerus. Semua orang membutuhkan komunikasi. Semua orang melakukan
komunikasi dan semua orang melakukan komunikasi setiap hari. Tanpa komunikasi
seseorang akan merasa kesulitan untuk mengekspresikan semua hal yang ada di
pikiran mereka.
Komunikasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara karena komunikasi itu sangat luas dan
bebas. Semua kontak yang dilakukan terhadap orang lain sudah merupakan
komunikasi walaupun dengan cara yang sangat sederhana sekalipun. Orang yang
tunawicara saja masih menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Orang
yang sedang koma di rumah sakit pun menggunakan air matanya untuk
mengekspresikan perasaannya saat orang-orang menganggap dia sedang tidak
sadarkan diri. Artinya semua orang dan dalam keadaan bagaimanapun membutuhkan
komunikasi.
Tanpa komunikasi bagaimana
seseorang dapat menjalin sosialisasi dengan masyarakat dan orang-orang di
sekitar , dan tanpa komunikasi semua orang itu mati. Mengapa mati? Pasti kita
semua sudah pernah melihat barang elektronik yang sudah mati. Seperti apa,
hanya seonggok barang yang sudah tak berguna dan tak berfungsi lagi. Sudah
tidak dapat dimanfaatkan lagi dan rasanya pasti susah mengingat barang itu
adalah kebutuhan sehari-hari yang sangat primer. Bisa diibaratkan kalau barang
itu adalah sebuah interaksi atau komunikasi. Kita hidup di dunia, individual
tanpa bersosialisasi, berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, apa
yang akan terjadi? Tidak akan pernah ada perusahaan dan teknologi-teknologi
yang seperti sekarang ini sudah sangat menjamur. Tidak aka nada delegasi
ataupun public relation. Tidak aka
nada lapangan-lapangan kerja dan kita akan selamanya tinggal dalam keterbelakangan
tanpa adanya komunikasi.
Lalu mengapa bisa komunikasi itu
sesuatu yang ajaib? Komunikasi itu ajaib. Ajaib karena bagaimana komunikasi
begitu mempengaruhi dunia, bagaimana komunikasi menjadi faktor-faktor vital
dalam perkembangan dunia, bagaimana komunikasi mempengaruhi segala sektor di
sebuah negara, bagaimana komunikasi menjadi kebutuhan setiap orang yang hidup
di dunia dan bagaimana dunia mati tanpa ada komunikasi. Semua orang bisa
berkomunikasi dan semua orang bisa dengan mudah berinteraksi dengan orang lain.
Namun saya bangga bisa mempelajari ilmu-ilmu dan dasar-dasar komunikasi lebih
mendalam dari yang lain. Mengingat bagaimana ajaib komunikasi itu. Ada orang
yang pandai berkomunikasi namun kurang pandai dalam menciptakan ide-ide. Ada
yang sangat pandai menciptakan ide-ide namun tidak pandai dalam mengekspresikan
ide. Dan di ilmu komunikasi, kita berusaha mempelajari keduanya, sehingga kita
dilatih untuk pandai dalam kedua hal tersebut, karena sekali lagi komunikasi
itu ajaib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar