Selasa, 13 November 2012

Keluarga Baruku

              Aku ingin bercerita sedikit mengenai kesanku berada di Komunikasi.
             Kita dipertemukan sekitar 3 bulan yang lalu. Saat itu kami sama-sama tidak saling mengenal. Kami semua adalah sekumpulan orang asing yang dipertemukan di satu jurusan, Komunikasi UGM. Kita berasal dari berbagai kota di Indonesia, beberapa diantaranya berasal dari Sumatera, Kalimantan bahkan Papua. Seiring berjalannya waktu, kami saling berkenalan. Penilaian sesaat ketika itu menjadi hobby baruku. Menilai dan menerka-nerka sifat-sifat dari teman-teman baru pada saat itu. Dan semakin lama kami saling mengenal satu sama lain. Penilaian-penilaian kilat yang dahulu ada dipikiranku kini semua lenyap. Melebur dalam kehangatan persahabatan yang ternyata jauh diluar dugaan. Mungkin dulu aku memberi penilaian buruk terhadap seseorang, ternyata sekarang malah berteman baik bahkan sangat baik. Sebuah hal yang tak pernah diduga sebelumnya. Kita satu. Kita kompak. Kita bersahabat. Dan kita keluarga. Kita bercanda, kita bersama, kita saling berbagi tawa setiap saat dan kita saling melengkapi. Hari-hari menjadi berwarna. Semua penilaian selama ini salah besar. Penilaian-penilaian buruk selama ini telah hilang. Yang ada hanya tawa, canda dan bahagia.
                 Ya. Inilah kami. Komunikasi 2012. Kita satu dan kita keluarga. Hari demi hari terasa sangat berharga. Bahkan untuk sekedar membolos pun aku tak rela. Tak rela melewatkan saat-saat menyenangkan bersama mereka. Tidak ada penyesalan ketika mengenal mereka. Mereka menyenangkan. mereka bersahabat. Mereka beda. Aku tak pernah menyesal memilih Komunikasi sebagai arah study ku. Di Komunikasi aku belajar banyak dan mendapat banyak ilmu berharga yang tak ternilai harganya. Kalau saja dulu aku tak menetapkan hati di komunikasi, aku tidak akan bertemu orang-orang hebat seperti mereka. Banyak hal-hal baru yang kutemui di komunikasi. Aku bahkan tak pernah menyangka dosen mengajar dengan kaos dan celana jeans. Yang kutau dosen mengajar dengan kemeja rapi dan celana kain, memakai dasi, bersepatu pantofel dan membawa tas tangan. Semua begitu mengejutkan. Kaos oblong dan baju-baju santai menjadi pemandangan sehari-hari yang bahkan tak pernah terbayangkan olehku sebelumnya. Semua terasa begitu mengejutkan. Semua tak sama dengan apa kata orang. 
                   Mungkin ini sedikit berlebihan, namun ini adalah sesuatu yang benar-benar kurasa. Aku bahagia telah dipertemukan dengan mereka. Dengan orang-orang baru yang begitu menyenangkan, ramah dan tak membosankan. Aku sendiri tidak pernah membayangkan masih ada seperti mereka di bangku kuliah. Tugas-tugas berat dari dosen pun terasa lebih ringan karena kami terkadang mengerjakan semuanya bersama yang tentunya diselingi dengan canda tawa, obrolan-obrolan yang konyol dan bodoh. Tapi itu menyenangkan. Bahkan liburan yang seharusnya menjadi hal yang dinantikan karena mendapatkan waktu untuk pulang menajdi hal yang kurang dinantikan. Liburan menjadi hal yang tidak menyenangkan lagi karena itu berarti kami harus tak bertemu dalam beberapa waktu.
Aku ska mereka. Mereka terkadang melakukan hal-hal aneh dan konyol. Namun mereka bisa menempatkan diri Kapan mereka berlaku konyol dan kapan mereka harus berlaku serius. 
                Aku bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengirimkan mereka, bukan teman lagi namun keluarga baru yang menyenangkan.