Kamis, 18 Oktober 2012

#BridgingCourse07


EROTISME CANDI SUKUH


            Sebelumnya mengapa memilih tema Candi Sukuh untuk bahan bahasan, karena saya kepikiran oleh perkataan Cak Budhy pekan lalu yang bercerita tentang Candi Sukuh dan mengingatkan bahwa saya pernah kesana sebelumnya. Terakhir berkunjung ke Candi Sukuh yang berlokasi di lereng gunung Lawu adalah 3 tahun lalu tepatnya saat menduduki kelas X. Banyak sekali hal menarik yang terdapat di Candi Sukuh tersebut. Mulai dari bentuk ornament-ornamennya, relief dan bentuk candi utamanya. Candi Sukuh merupakan candi yang sangat unik, karena di candi ini dipenuhi dengan ornamen yang berbau erotisme. Hal itu menyebabkan Candi Sukuh terkenal sebagai candi erotis. Namun semua keunikan itu justru menjadi daya tarik tersendiri dari candi ini.
            Saat memasuki area candi, kita akan menemui trap pertama yang berisi sebuah bangunan yang dipagari. Penasaran mengapa candi tersebut dipagari, ternyata setelah didekati ada ornament yang menggambarkan bertemunya alat vital laki-laki dan perempuan. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, bukankah candi itu merupakan bangunan suci? lalu mengapa ada ornamen begitu? Konon ornamen tersebut juga melambangkan sebuah kesuburan yang biasa dilambangkan dengan ‘Lingga dan Yoni’. Mitos yang beredar adalah apabila melewati ornamen tersebut berarti kita sudah bersih dari segala kotoran. Itulah mengapa ornamen unik ini ada di gapura pertama candi.
            Setelah melewati setapak demi setapak bagian-bagian dari candi, akhirnya tiba ke bangunan utama candi. Candi utama memiliki tangga yang sempit untuk dilalui. Dan di bagian puncak merupakan bangunan rata dengan bentuk bujur sangkar. Di bagian paling atas sini lah terdapat dupa-dupa dan sesajen-sesajen sisa dari acara sembahyang. Di bagian utama inilah terdapat candi utama yang berbentuk seperti piramida dipangkas, sehingga terkesan berbentuk trapesiun. Di Sebelah kiri terdapat barisan patung hewan babi dan gajah. Sedangkan di bagian kanan utama terdapat banyak arca tanpa kepala.  Arca tanpa kepala tersebut berwujud sebagai manusia, namun memiliki sayap seperti burung.  Di bagian ini juga terdapat ornamen-ornamen dan relief yang aneh. Banyak relief manusia tanpa busana, ada ornament-ornamen kemaluan manusia dan ada juga patung tanpa kepala yang menunjukkan alat vital laki-laki. Di pelataran bangunan utama candi tepatnya di sebelah kiri candi terdapat panggung yang tidak terlalu tinggi.  Di bagian depan panggung terdapat semacam menara batu yang memiliki relief erotis yang menggambarkan sosok-sosok tanpa busana juga.  Di sini juga terdapat sebuah relief besar berwujud seperti tapal kuda dengan 2 orang di dalamnya. Oleh sebagian orang, relief ini dianggap menggambarkan sebuah rahim seorang wanita.
            Namun bapak penduduk sekitar menceritakan bahwa sebenarnya masih banyak arca-arca yang lain, namun sudah dipindahkan ke Rumah Arca yaitu tempat menyimpan arca-arca bersejarah. Rumah Arca tersebut berada di sebelah lokasi parkir di area candi. Namun sayangnya Rumah Arca tidak setiap waktu dibuka, sehingga saat ingin berkunjung, Rumah Arca tersebut sedang tidak buka.
            Hal yang membuat penasaran adalah mengapa Candi Sukuh ini berbeda dengan candi-candi yang lain? Mengapa banyak ornamen-ornamen dan arca yang cenderung erotis disana? Dan bila memang lambing kesuburan, mengapa bentuk dan ornamennya harus berbentuk alat vital? Pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab sampai sekarang.

Senin, 15 Oktober 2012

#BridgingCourse06


Takut Jatuh Cinta

            Jatuh cinta. Bagi kebanyakan orang pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya jatuh cinta, bahkan hampir semua orang pernah mengalami jatuh cinta dari remaja hingga orang tua sekalipun. Jatuh cinta memiliki makna yang berbeda pada setiap orang yang mengalaminya. Kebanyakan orang yang pernah mengalami jatuh cinta mengatakan saat jatuh cinta adalah saat-saat paling indah dan menyenangkan, namun ada beberapa orang yang tidak suka jatuh cinta bahkan takut jatuh cinta. Mengapa seseorang bisa takut untuk jatuh cinta? Coba kita bahas.
Beberapa kisah cinta yang begitu menyakitkan hingga menimbulkan sebuah ketakutan tersendiri bagi yang pernah mengalami kenyataan pahit saat mereka jatuh cinta. Sebuah ketakutan yang luar biasa tersebut biasa disebut dengan isitilah phobia. Phobia sendiri berasal dari bahasa latin yang berarti cemas atau ketakutan. Ketakutan yang luar biasa pada perasaan jatuh cinta biasa disebut Philophobia atau phobia jatuh cinta. Sumber dari internet mengatakan phobia jatuh cinta memang benar adanya dan banyak yang sudah mengidap Philophobia. Philophobia termasuk dalam penyakit mental. Orang-orang yang mempunyai penyakit ini biasanya pernah mengetahui dan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hal percintaan, mereka takut jatuh cinta  karena anggapan mereka tentang jatuh cinta itu adalah hal yang tidak menyenangkan bahkan mungkin juga mereka menganggap itu merugikan. Beberapa faktor yang bisa membuat seseorang menjadi Philophobia atau phobia jatuh cinta  adalah mungkin karena seseorang tersebut pernah merasakan perlakuan yang tidak menyenangkan dalam percintaan atau pernah  melihat orang lain yang tersiksa karena percintaan hingga dia tidak ingin hal itu terjadi terhadap dirinya, ataupun karena pergaulan yang salah pada masa kecilnya, dan banyak alasan-alasan lainnya yang membuat seseorang menjadi phobia akan jatuh cinta.
Namun setiap ketakutan ataupun phobia pasti memiliki caranya sendiri untuk mengurangi ataupun menyembuhkan phobia yang dialami. Dari sumber internet, ada beberapa cara untuk menyembuhkan Philophobia ini. Yang pertama adalah dengan Hypnotheraphy atau sugesti-sugesti tentang untuk menghilangkan phobia, Flooding atau treatment yang ekstrim dengan cara Si penderita phobia dihadapkan secara langsung untuk menghadapi, menyentuh, memegang dan merasakan dengan sumber phobia tersebut sampai ia tidak ketakutan lagi, Desensitisasi Sistematis dengan mendekati sumber phobia secara bertahap yang biasanya membutuhkan tekad atau niat yang kuat dan memakan waktu yang agak lama, Reframing dengan cara menyuruh si penderita untuk membayangkan kembali asal mula phobia itu terjadi dan mensugestinya menjadi manusia yang sama namun sudah tidak takut lagi akan phobianya, dan yang terakhir adalah dengan  Self hipnotis yaitu memotivasi diri sendiri untuk tidak takut dengan hal-hal yang pernah membuat si penderita merasa cemas atau trauma.
Philophobia tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan jiwa dan batin seseorang dalam hal jatuh cinta. Meskipun mereka pernah merasakan  indahnya jatuh cinta, tapi hal yang pernah membuat mereka terluka sangat tidak mudah untuk dilupakan. Namun semua bisa diperjuangkan dan dikembalikan seperti semula dengan bantuan waktu dan juga orang-orang yang berada disekitarnya.



#BridgingCourse05


Surga Kuliner

            Solo. Siapa orang yang tidak tahu Solo. Solo merupakan kota modern yang masih kental akan kota tradisional dan sakral dan juga merupakan kota yang masih kental budaya. Budaya yang terkenal adalah Batik. Hingga batik digunakan menjadi nama transportasi di kota Solo. Solo juga terkenal dengan berbagai macam kuliner-kuliner khas. Kuliner di kota Solo bisa dibilang tidak pernah tidur, karena jam berapapun mencari makanan pasti banyak penjual yang menjajakan dagangan mereka. Dengan pasar dan daya saing yang semakin beragam, penjual dipaksa untuk membuat sesuatu yang beda dengan yang lainnya sehingga apa yang mereka jual memiliki khas yang mendorong orang lain untuk membelinya terus menerus. Pada zaman-zaman sekarang ini banyak sekali kenampakan tempat makan atau sekedar wedangan yang menjajakan aneka makanan-makanan atau memberi nama menu-menu mereka dengan nama yang aneh dan unik dengan tujuan yang tiada lain untuk menarik konsumen supaya penasaran dan akhirnya mencoba jajanan yang ditawarkan. Sasaran terbanyak adalah kalangan remaja dan para pelajar. Untuk menarik perhatian sasaran-sasaran mereka, harga yang ditawarkan juga sangat miring. Itu menjadi daya tarik utama bagi pelajar khususnya pelajar dari luar kota yang merantau ke kota Solo.
            Begitu banyak warung yang berlomba menarik minta pengunjung dengan memberi nama untik untuk warungnya. Tidak bisa dipungkiri dengan menamakan warung dengan kata-kata yang aneh dan tidak biasa, membuat public penasaran dan akhirnya mencari tahu. Cara-cara seperti itu bisa menjadi langkah awal mempromosikan warungnya kepada masyarakat. Membicarakan tentang nama yang unik, tempat yang satu ini sangat menarik untuk dibahas. Salah satu tempat itu adalah sosis naga. Dari namanya saja sudah menimbulkan pertanyaan-pertanyaan. Sosis naga berlokasi di kota Solo, tepatnya di widuran sepanjang trotoar. Tempat ini sangat ramai dikunjungi entah sekedar nongkrong dan berkumpul atau penuh dengan masyarakat yang mampir dan mencoba karena penasaran dengan fenomena ramai yang tidak ada habisnya. Jika dilihat sekilas, mungkin tidak ada yang menarik dari tempat ini yang notabene hanya bertempat di pinggiran jalan atau trotoar dan hanya beralaskan tikar. Namun mengapa sosis naga ini tidak pernah sepi pengunjung meskipun bukan pada hari sabtu atau minggu? Karena daya tarik dari tempat ini adalah dari namanya yang unik yaitu Sosis Naga. Saat pertama mendengar pasti pikiran langsung memutar otak seperti apa sosis naga itu. Apakah sosis yang panjang dan berapi-api seperti naga atau bagaimana? Ternyata wujud dari sosis naga berupa sebuah sosis biasa yang dilumuri dengan sambal yang sangat pedas lalu dibakar. Mengapa memakai rasa pedas? Konon rasa pedas adalah rasa yang membuat candu dan susah untuk berhenti saat memakan makanan yang pedas. Mungkin karena itulah sosis naga menggunakan rasa pedas yang super dahsyat. Saat pertama menyantap mungkin hanya terasa pedas biasa, namun sensasi yang ditimbulkan setelah menyantap itulah yang dahsyat. Pedas luar biasa yang membuat mata siapa saja terbelalak. Sensasi yang luar biasa itu menimbulkan rasa candu untuk mencoba lagi dan lagi.
            Kalau tadi membicarakan makanan yang unik, di Solo juga terdapat warung yang menyediakan berbagai macam minuman dengan nama dan tampilan yang unik. Reformasi. Apa yang ada di pikiran kalau membaca warung bertuliskan reformasi? Pahlawan? Ternyata tidak. Menu-menu yang disediakan jauh dari pikiran-pikiran kita tentang reformasi karena setelah kita datang, duduk dan memesan hanya ada nama-nama aneh dan unik yang membuat penasaran siapa saja. Berbagai minuman dinamai seunik mungkin seperti es Aquarium. Petama mendengar es aquarium yang ada dipikiran mungkin es dengan isi bentuk-bentuk ikan yang lucu. Salah besar. Es aquarium ternyata berisikan air es extrajoss dan diisi dengan cincau, kolang-kaling, jelly, potongan buah dan rumput laut. Lalu darimana dinamakan aquarium adalah dari gelembung-gelembung yang timbul karena efek extrajoss membuat kenampakannya seperti aquarium. Harga yang ditawarkan juga sangat bermasyarakat. Dibandrol dari harga 1500 sampai 8000 saja sudah bisa merasakan aneka minuman unik yang ada die es Reformasi. Lokasinya berada di dua tempat. Satu berada di Manahan yang satu lagi berada di Tipes. Meskipun lokasi yang di Tipes termasuk bukan lokasi strategis malah cenderung jauh, pengunjung es Reformasi tetap membludak dan ramai. Kebanyakan yang datang memang dari kalangan anak sekolah karena memang sasaran dari menu-menunya adalah budget anak sekolah.
            Strategi pasar yang digunakan pemilik Sosis Naga dan es Reformasi yang tadi sudah dibahas bisa dibilang sukses. Karena strategi untuk menarik perhatian dan minat konsumen sangat berhasil yang dibuktikan dengan warung sosis naga di pinggir jalan dan es di lokasi perumahan yang tidak pernah sepi.

#BrigingCourse04

The Power of Communication


            “Mengapa temen-temen masuk komunikasi?” Begitulah pertanyaan yang dilontarkan cak Budi saat pertama memasuki kelas komunikasi 2012. Beberapa temen-temen komunikasi ditunjuk oleh cak Budi untuk menjawab pertanyaan itu dan beberapa itu melontarkan alasan-alasan mereka mengapa memilih ilmu komunikasi sebagai lanjutan study mereka.
            Lalu mengapa saya memilih Komunikasi untuk melanjutkan study saya? Jawaban saya adalah karena Komunikasi itu multiparadigma dan komunikasi itu candu. Bagaimana komunikasi bisa disebut  multiparadigma dan bagaimana komunikasi bisa disebut candu? Komunikasi disebut multiparadigma karena semua interaksi yang dilakukan saat komunikasi itu bisa didefinisikan secara berbeda-beda pada semua orang. Penafsiran orang dalam komunikasi pastilah berbeda. Maka dari itu komunikasi itu multiparadigma. Berbicara soal candu, candu menurut saya adalah hal-hal yang membuat kita terus menerus melakukan sesuatu dan disini komunikasi adalah sesuatu yang selalu dilakukan secara terus menerus. Semua orang membutuhkan komunikasi. Semua orang melakukan komunikasi dan semua orang melakukan komunikasi setiap hari. Tanpa komunikasi seseorang akan merasa kesulitan untuk mengekspresikan semua hal yang ada di pikiran mereka.
            Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara karena komunikasi itu sangat luas dan bebas. Semua kontak yang dilakukan terhadap orang lain sudah merupakan komunikasi walaupun dengan cara yang sangat sederhana sekalipun. Orang yang tunawicara saja masih menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Orang yang sedang koma di rumah sakit pun menggunakan air matanya untuk mengekspresikan perasaannya saat orang-orang menganggap dia sedang tidak sadarkan diri. Artinya semua orang dan dalam keadaan bagaimanapun membutuhkan komunikasi.
Tanpa komunikasi bagaimana seseorang dapat menjalin sosialisasi dengan masyarakat dan orang-orang di sekitar , dan tanpa komunikasi semua orang itu mati. Mengapa mati? Pasti kita semua sudah pernah melihat barang elektronik yang sudah mati. Seperti apa, hanya seonggok barang yang sudah tak berguna dan tak berfungsi lagi. Sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi dan rasanya pasti susah mengingat barang itu adalah kebutuhan sehari-hari yang sangat primer. Bisa diibaratkan kalau barang itu adalah sebuah interaksi atau komunikasi. Kita hidup di dunia, individual tanpa bersosialisasi, berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, apa yang akan terjadi? Tidak akan pernah ada perusahaan dan teknologi-teknologi yang seperti sekarang ini sudah sangat menjamur. Tidak aka nada delegasi ataupun public relation. Tidak aka nada lapangan-lapangan kerja dan kita akan selamanya tinggal dalam keterbelakangan tanpa adanya komunikasi.
Lalu mengapa bisa komunikasi itu sesuatu yang ajaib? Komunikasi itu ajaib. Ajaib karena bagaimana komunikasi begitu mempengaruhi dunia, bagaimana komunikasi menjadi faktor-faktor vital dalam perkembangan dunia, bagaimana komunikasi mempengaruhi segala sektor di sebuah negara, bagaimana komunikasi menjadi kebutuhan setiap orang yang hidup di dunia dan bagaimana dunia mati tanpa ada komunikasi. Semua orang bisa berkomunikasi dan semua orang bisa dengan mudah berinteraksi dengan orang lain. Namun saya bangga bisa mempelajari ilmu-ilmu dan dasar-dasar komunikasi lebih mendalam dari yang lain. Mengingat bagaimana ajaib komunikasi itu. Ada orang yang pandai berkomunikasi namun kurang pandai dalam menciptakan ide-ide. Ada yang sangat pandai menciptakan ide-ide namun tidak pandai dalam mengekspresikan ide. Dan di ilmu komunikasi, kita berusaha mempelajari keduanya, sehingga kita dilatih untuk pandai dalam kedua hal tersebut, karena sekali lagi komunikasi itu ajaib.

Rabu, 10 Oktober 2012

#BridgingCourse03


Velina Aulia
#BridgingCourse

BOM

            Bom. Saya membenci suatu benda bernama bom. Hal pertama yang ada di pikiran saat mendengar kata bom adalah sebuah benda meledakkan yang membahayakan siapa saja yang berada di dekatnya dan identik dengan seorang teroris. Saya juga benci teroris. Sampai akhirnya sesuatu bernama bom dan seorang yang disebut teroris tersebut mampir ke daerah dimana saya dilahirkan, Solo. Di sisi lain media-media gencar dan berlomba-lomba menyuguhkan berita terkini tentang tragedy terror bom dan pembunuhan aparat kepolisian. Motif dari pembunuhan dan terror tersebut belum diketahui dan hingga sekarang polisi dan anggota densus masih berusaha menguak semua motif dan pelakunya. Mendengar berita seperti itu panik adalah satu-satunya kata yang mewakilkan semua perasaan saya. Adanya peristiwa tersebut Solo yang suasananya biasanya tenang dan damai mendadak menjadi sepi, dingin dan mencekam. Semua kantor polisi yang biasanya jaga 24 jam mendadak tutup dan pulang lebih awal. Tidak bisa dipungkiri, aparat juga perlu menjaga diri dari ancaman-ancaman tentang pembunuhan, bom dan penembakan yang sebelumnya telah memakan korban.
            Shock itu pasti. Mendengar daerah asal menjadi rawan akan ancaman bom dan teroris, hati terasa tidak tenang memikirkan orang-orang tersayang yang berdomisili di Solo. Setiap hari tidak pernah absen untuk menelpon orang-orang tercinta di rumah. Beberapa terror menyatakan bom telah dipasang di beberapa tempat dan akan meledak. Namun ternyata setelah dievakuasi memang benar terdapat bom di beberapa titik tempat dan saat ditemukan bom dalam keadaan aktif lalu aparat meledakkan bom tersebut hingga terdengar sampai radius 2km. Dengan lengkap dan jelas media-media menginformasikan bagaimana keadaan saat itu hingga saya merasa khawatir dengan bagaimana keadaan Solo sekarang. Sebenarnya saya malah penasaran mengapa harus di Solo. Kenapa tidak di Jakarta atau Bali yang sudah merupakan kota besar yang terkenal? Apa motif pelaku melakukan semua ini. Dengan moment yang bertepatan dengan menangnya bapak Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, banyak presepsi-presepsi yang mengaitkan menangnya bapak Jokowi dengan tragedy terror dan pembunuhan aparat kepolisian yang berdampak mencengkamnya daerah Solo akhir-akhir ini. Namun benar atau tidaknya masih belum pasti.
            Adanya terror bom dan teroris-teroris yang bisa mengancam Solo kapan saja membuat saya sangat mengkhawatirkan keluarga-keluarga saya di Solo. Sebenarnya siapa teroris-teroris yang tega menaruh bom di tempat umum yang akan membahayakan orang banyak? Apa mereka tidak memiliki keluarga? Bagaimana jika saat itu keluarga dan sanak saudaranya ternyata sedang berada di tempat dimana bom itu ditaruh? Apa mereka tidak berfikir sejauh itu? Tragis. Kita berada di negara demokrasi dimana keamanan dan kesejahteraan umum menjadi tujuan bersama malah dipatahkan oleh ancaman-ancaman dan pengeboman oleh para teroris. Namun sebenarnya para teroris-teroris itu pasti memiliki alasan dan latar belakang mengapa mereka melakukan semua itu yang sampai saat ini alasannya belum diketahui. Yang jauh lebih tragis lagi, teroris-teroris yang telah tertangkap sebelumnya merupakan jebolan dari sekolah-sekolah Islam atau dari pondok-pondok pesantren yang notabene telah ditanamkan ajaran-ajaran yang mendalam tentang Islam .
            Penjelasan-penjelasan yang cukup tadi menunjukkan betapa merugikan bom itu. Bisa mengancam siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Itulah mengapa saya tidak menyukai bom dan rentetannya.